Meski sudah mengenal Nash dengan karya fenomenalnya yaitu “Nash Equibrium”, terlebih buah karyanya telah aku aplikasikan dalam penelitianku dan aku presentasikan teorinya di kelas-kelas Ekonomi Industri yang aku ampu, tapi beberapa hari ini aku terusik untuk berasyik masuk dalam dunia orang kesohor ini, lantaran kabar yang mengejutkan atas kematiannya yang mendadak.
Nasib tragis dialami oleh peraih Nobel Ekonomi John F. Nash Jr.(86), pakar jenius pengagas Teori Permainan ini wafat bersama istrinya Alicia Lopez-Harrison de Lardé (82) dalam kecelakaan lalu lintas setelah taksi yang ditumpanginya terjadi kecelakaan pada tanggal 24/5/2015 lalu. Lika liku hidup Nash pernah dipaparkan dalam sebuah film berjudul A Beautiful Mind, film romance-psycology ini mengambarkan kegigihan, percintaan dan penyakit skizofrenia yang dia derita. Dan menghantarkan Russel Crowe sebagai aktor pemeran Nash. dan Jennifer Connelly yang memerankan Alicia Nash dengan baik memenangi empat kategori Academy Awards untuk film yang dirilis tahun 2001. Russel Crow, aktor yang memainkan perannya, menulis di Twitter atas kabar kematian Nash:, “kaget…saya berduka cita untuk John & Alicia & keluarga mereka. Kerjasama yang luar biasa. Beautiful minds, beautiful hearts.”
John Forbes Nash Jr. yang memiliki nama kesayangan Jonny ini terlahir dari sepasang suami istri, dimana ayahnya adalah seorang insinyur listrik dan ibunya seorang guru pada 13 Juni 1928 di Blufield, West Virginia, tumbuh dengan penuh kasih sayang dan menunjukkan kegeniusannya sejak kecil meski menunjukkan gejala yang asosial dengan sering bermain sendirian dan bereksperimen dengan barang-barang elektornik. Sikapnya sering acuh tak acuh. Bagi teman-temannya tingkah laku Nash ini aneh dan membinggungkan serta sedikit sombong. Maka, ia lebih tepat disebut, si jenius Nash yang enigmatik.
Konon dikabarkan juga bahwa Nash sering gonta ganti jurusan, namun akhirnya hatinya tertambat pada matematika yang eksotik. Memulai studi pada perguruan tinggi Universitas Pittburg sebelum akhirnya hijrah ke Univesitas Princeton. Kerja cerdas Nash mendapat ganjaran berupa Hadiah Nobel Ekonomi yang disematkan untuknya bersama dengan 2 rekannya John Harsanyi dan Reinhard Selten pada tahun 1994. Temuannya memberi bukti kerja akademik yang luar biasa dan sungguh berarti bagi dunia terutama bagi teori ekonomi yang sebelumnya hanya mengenal teori permainan yang terpaku pada zero sum game, ada yang kalah dan ada yang menang, layaknya bidak yang terambil dari permainan catur, Horizon pemikiran Nash benar-benar luas. Lebih lanjut kerja akademik Nash lebih pada meletakkan ulang atau merevisi logika game theory yang beredar tersebut secara mendasar dan akhirnya menghasilkan buah pemikirannya yang terkenal dengan Nash Equilibrium, yaitu kondisi di mana masing-masing pemain dalam permainan mengambil strategi yang terbaik baginya, dengan melihat strategi pemain lain dan selama strategi pemain lain. Teori permainan inilah yang membuat Nash terpilih untuk mendapatkan Nobel. Secara aplikatif teori itu dapat untuk mengurai perilaku agen ekonomi seperti pebisnis, misalnya dalam persaingan pemasaran antara dua atau beberapa perusahaan besar yang menguasai pasar (kartel). Pengakuan dunia atas buah pikir Nash tidak terbantahkan, dimana sampai hari ini teori itu menjadi landasan bagi perekonomian modern. Lebih dari itu karya lain yang dihasilkan seperti Nash embedding theorem, Nash functions dan Nash–Moser theorem menghiasi khasanah dunia akademik. Pada sudut yang lain karya-karyanya dalam bidang topologi yang kurang populer memberi sumbangsih besar untuk matematika. Selain hadiah Nobel, paling tidak ada penghargaan bergensi lain yaitu John von Neumann Theory Prize (1978) dan Abel Prize (2015) dan antara 1945 hingga 1996, ia berhasil menerbitkan 23 penelitian ilmiah.
Perjalanan akademiknya sungguh menakjubkan, Nash memperoleh dua gelar doktornya pada usia 22 tahun. Meski demikian kehidupan akademik yang cemerlang tidak berpadu padan dengan kisah hidup pribadinya terlebih setelah dinyatakan menginap penyakit Skizofrenia. Penyakit ini ialah sejenis penyakit otak yang muncul karena ketidakseimbangan pada dopamine, yaitu salah satu sel kimia dalam otak.. Konon, pada posisi ini penderita skizofrenia bisa dikategorikan sebagai pengidap gangguan jiwa psikotik.
Terkait dengan informasi penyakit Schizofrenia, kita dapat menulusur pada laman http://www.schizophrenia.com. Pusat penelitian schizofrenia memaparkan bahwa penyakit ini memiliki tidak saja karena alasan biologis semata dan juga tidak ada kaitannya pola asuh yang salah atau msalah kepribadian yang bersangkutan. Namun demikian penyakit ini menguasai pikirannya. Dimana Nash sering berhalusinasi yang stigma orang gila hinggap padanya. Misalkan saja halusinasinya Nash merasa menjadi agen pemecah kode rahasia yang dikirimkan Rusia pada majalah dan surat kabar untuk mencegah terjadinya perang nuklir. Kenyataan halusinasinya ini seakan Nash kerap dibidik oleh pasukan musuh. Namun sekali lagi, itu hanya ada dalam benak John Nash. Bagi Nash hal itu adalah nyata.
Pernak-pernik kehidupan Nash serasa lengkap tidak saja derita yang dirasa, namun perjalanan asmaranya juga lumayan berliku, bahkan dia akui sempat mempunyai perempuan simpanan bernama Eleanor yang berujung melahirkan anak laki-laki untuknya. Dalam satu kesempatan Nash mengakuinya didepan publik. Selama hidup bersama penyakitnya Nash didampingi istri yang setia.
Akhirnya teladan dari cerita Nash tersirat dari ciutan Sutradara film A Beautiful Mind, Ron Howard, di Twitternya dimana memuji John Nash, sosok “cemerlang” dan memiliki istri yang “luar biasa”. Nash yang cemerlang dengan sumbangsih besarnya di dunia akademik, dunia penelitian hingga kini dan Alicia Nash adalah sosok istri yang cantik, bertalenta dan cerdas serta perawat sejati yang setia mendampingi suaminya, dan keduanya kemudian menjadi sosok garda depan teladan kesehatan mental yang terkemuka.
Mari kita belajar dari kehidupan Nash…pantang surut kebelakang seberapa besar halangan hidup di depan kita. (Jember, Medio Maret 2017)