Detik waktu terus berlalu seiring surut benderangnya hari.
Kadang langkah penuh sesak karya dan cita
berkelindan lalai turut membuai bersama denting sang kala
pula abai turut serta tak hirau berlalu
Kadang khilaf menjauh dari lembutnya belaian asmara.
Namun cinta dalam jiwa hanyalah padamu.
Maafkanlah bila hati tak sempurna cintaimu.
Namun yakinlah dinda,
….dalam dada ini hanyalah dirimu yang bertahta.
Maafkanlah bila hati tak bijak mengarungi hidup bersamamu.
Namun yakinlah dinda,
….dalam dada hanyalah dirimu permaisuriku.
. yang menjadi harmoni lagu kehidupan kita.
Adhitya, Jember, 2010.